Sampai sekarang, belum ada metode pasti untuk meningkatkan umur dan harapan hidup secara langsung. Namun, penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengubah gaya hidup mereka cenderung hidup lebih lama daripada yang tidak.
Perubahan ini termasuk hal-hal seperti mengatur pola makan, mematikan TV, keluar rumah, meningkatkan interaksi sosial, dan memperkuat hubungan suami istri. Bahkan tindakan sederhana seperti membersihkan gigi dengan benang dapat membantu.
Image By BBC World Service on Flickr |
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa langkah sederhana untuk meningkatkan harapan hidup, serta penelitian yang mendukungnya.
Aktivitas di Luar Rumah
Harapan hidup dapat ditingkatkan hanya dengan berjemur di luar rumah. Paparan sinar matahari memicu produksi vitamin D oleh sel-sel kulit, yang penting untuk berbagai fungsi vital seperti pertumbuhan tulang, kontraksi otot, dan konversi glukosa darah menjadi energi.
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan risiko patah tulang, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan osteoporosis. Berjemur hanya 15 menit sehari sudah cukup untuk menjaga kadar vitamin D pada level yang sehat.
Selain itu, mengonsumsi suplemen vitamin D dan makanan kaya vitamin D seperti susu, jus jeruk, ikan berminyak, hati sapi, dan kuning telur juga dapat membantu.
Defisiensi Vitamin D dan Harapan Hidup
Studi pada tahun 2019 menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko kematian dari berbagai penyebab, termasuk kanker.
Interaksi Sosial
Meningkatkan interaksi sosial dengan teman dan keluarga dapat meningkatkan harapan hidup. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang terhubung secara positif dengan orang-orang terdekat cenderung memiliki kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.
Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa mereka yang memiliki hubungan yang baik cenderung mengambil lebih sedikit risiko dan lebih cenderung menjaga kesehatan mereka. Selain itu, kehadiran orang-orang yang peduli juga dapat mengurangi tingkat stres.
Olahraga
Olahraga teratur sangat berhubungan dengan harapan hidup yang lebih lama. Studi menunjukkan bahwa orang yang berolahraga secara teratur, bahkan hanya tiga jam seminggu, hidup lebih lama daripada yang tidak.
Membangun kebiasaan berolahraga adalah kunci, dan tidak perlu melakukan latihan intensif setiap hari. Bahkan, latihan ringan seperti yoga, peregangan, atau jalan cepat dapat memberikan manfaat yang signifikan, terutama bagi orang yang lebih tua.
Kebersihan Gigi
Walaupun terdengar aneh, membersihkan gigi secara rutin setiap hari memiliki potensi untuk memperpanjang harapan hidup.
Flossing membantu mencegah penyakit gusi dan menghalangi bakteri dalam mulut untuk menyebar ke aliran darah melalui jaringan yang rusak. Bakteri yang terbawa oleh aliran darah ini dapat mencapai jantung, menyebabkan infeksi, dan merusak otot serta katup jantung.
Penyakit gusi, yang juga dikenal sebagai periodontitis, memengaruhi sekitar 11% dari populasi dunia dan merupakan penyakit keenam yang paling umum di seluruh dunia.
Menurut peninjauan sebuah studi pada tahun 2020 di Journal of Clinical Periodontology, periodontitis parah tidak hanya terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung, tetapi juga meningkatkan risiko kematian karena serangan jantung.
Mengurangi Konsumsi Daging
Meskipun tidak harus berhenti mengonsumsi daging sepenuhnya, penelitian menunjukkan bahwa mengikuti prinsip vegetarian dapat membantu mengurangi risiko penyakit terkait penuaan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, dan kanker usus besar.
Hal ini karena vegetarianisme dapat mengatasi tiga masalah kesehatan utama: kegemukan, konsumsi gula berlebihan, dan konsumsi lemak jenuh yang tinggi pada makanan hewani.
Beberapa penelitian menghubungkan tidak mengonsumsi daging dengan umur yang lebih panjang. Misalnya, penelitian pada tahun 2013 di JAMA Internal Medicine memantau 96.469 anggota Seventh-Day Adventists (sebuah ordo keagamaan yang menganjurkan vegetarianisme) selama lima tahun.
Hasilnya, pada akhir penelitian, perempuan dan laki-laki yang menganut pola makan vegetarian hidup masing-masing 6 dan 10 tahun lebih lama dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi daging.
Mengurangi Stress
Stres dapat mengurangi harapan hidup melalui dua cara. Pertama, stres secara langsung memengaruhi tubuh dalam jangka panjang. Stres memicu pelepasan hormon kortisol yang meningkatkan detak jantung dan pernapasan untuk merespons ancaman.
Jika terjadi dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan kecemasan, depresi, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Ada juga bukti bahwa stres kronis dapat mempercepat penuaan sel secara molekuler, dengan meningkatkan produksi radikal bebas yang merusak DNA sel.
Ini dapat menyebabkan berbagai jenis kanker. Untuk mengelola stres dalam jangka panjang, terapi seperti dzikir, meditasi, yoga, tai chi, latihan pernapasan dalam, dan relaksasi otot progresif dapat membantu.
Kurangi Paparan Elektronik
Mengurangi paparan elektronik dapat meningkatkan kesehatan dan harapan hidup. Ada beberapa alasan untuk ini:
- Penggunaan ponsel dan menonton TV secara berlebihan membuat kita kurang aktif dan berpotensi menambah berat badan.
- Duduk terlalu lama dapat menyebabkan nyeri punggung dan leher kronis.
- Menonton berita yang mencemaskan dapat meningkatkan tingkat stres.
- Ponsel dan TV dapat menghambat interaksi sosial yang berkualitas dan meningkatkan risiko kecemasan dan depresi.
Menurut Studi Diabetes, Obesitas, dan Gaya Hidup Australia, orang yang menghabiskan rata-rata enam jam per hari untuk menonton TV sepanjang hidupnya diperkirakan akan hidup 4,8 tahun lebih pendek dibandingkan dengan mereka yang tidak menonton TV. Setiap jam menonton TV setelah usia 25 tahun mengurangi harapan hidup pemirsa sebesar 21,8 menit.
Menghindari Faktor Risiko Lain
Harapan hidup dapat ditingkatkan dengan menghindari risiko yang tidak perlu. Penyebab kematian yang paling umum di kalangan kaum muda bukanlah penyakit atau masalah yang terkait dengan usia, melainkan kecelakaan, cedera, dan kekerasan.
Seiring bertambahnya usia, perilaku berisiko tertentu juga dapat berdampak signifikan terhadap harapan hidup, seperti duduk terlalu lama, tekanan darah tinggi, kekurangan berat badan, merokok, penyalahgunaan alkohol, ketidakaktifan fisik, dan diabetes tipe 2.
Beberapa faktor risiko yang terjadi bersamaan dapat meningkatkan risikonya secara signifikan.
Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Menjaga kesehatan adalah kunci untuk memastikan harapan hidup yang optimal. Ini melibatkan kunjungan rutin ke penyedia layanan kesehatan setidaknya sekali setahun untuk pemeriksaan fisik yang komprehensif.
Jika memiliki kondisi medis kronis, mungkin perlu kunjungan lebih sering atau berkonsultasi dengan spesialis. Penting juga untuk mendapatkan vaksin yang direkomendasikan dan menjalani pemeriksaan rutin berdasarkan usia dan jenis kelamin, seperti mammogram, kolonoskopi, Pap smear, dan pemeriksaan IMS.
Dengan melakukan pencegahan atau pengobatan pada tahap awal, kita dapat memastikan kesehatan yang baik dalam jangka panjang tanpa gangguan yang berarti.
Referensi:
- Kennel KA, et.al. 2010. Vitamin D deficiency in adults: when to test and how to treat. Mayo Clin Proc. 85(8):752–758.
- Heath A, et.al. 2019. Vitamin D status and mortality: a systematic review of observational studies. Int J Environ Res Public Health. 16(3):383.
- Yang YC, et.al. 2016. Social relationships and physiological determinants of longevity across the human life span. Proc Natl Acad Sci U S A. 113(3):578–583.
- Holt-Lunstad J, et.al. 2010. Social relationships and mortality risk: a meta-analytic review. PLoS Med. 7(7):e1000316.
- Reimers CD, et.al. 2012. Does physical activity increase life expectancy? A review of the literature. J Aging Res. 2012:243958.
- Sanz M, et al. 2020. Periodontitis and cardiovascular diseases: consensus report. J Clin Periodontol. 2020 47(3):268–88. doi:10.1111/jcpe.13189
- Fraser GE. 2009. Vegetarian diets: what do we know of their effects on common chronic diseases? Am J Clin Nutr. 90(1):248:1607S–1612S.
- Orlich MJ, et al. 2013. Vegetarian dietary patterns and mortality in Adventist Health Study 2. JAMA Intern Med. 8;173(13):1230–8.
- Yegorov YE, et.al. The link between chronic stress and accelerated aging. Biomedicines. 2020 8(7):198.
- Veerman JL, et al. 2012. Television viewing time and reduced life expectancy: a life table analysis. Br J Sports Med. 46(13):927-30.
- Tsai SP, et al. 2021. Converting health risks into loss of life years - a paradigm shift in clinical risk communication, Aging (Albany NY). 15;13(17):21513–25.