Sistem saraf bertanggung jawab atas pengendalian sebagian besar fungsi tubuh, baik yang sengaja dilakukan (somatik) maupun yang tidak disengaja (otonom). Untuk memahami sejauh mana fungsi-fungsi ini dapat dijalankan, perlu dilakukan penjelasan mendalam tentang struktur sistem saraf.
Terdapat konsep fisiologis yang menyatakan bahwa struktur tertentu secara spesifik bertanggung jawab atas fungsi tertentu. Pada Jaringan saraf yang masih segar dan belum mengalami kerusakan dapat diidentifikasi dan menghubungkan wilayah dan struktur tersebut dengan fungsi tertentu.
Otak dan sumsum tulang belakang merupakan bagian dari sistem saraf pusat (SSP), dan keduanya adalah organ utama dalam sistem saraf. Sumsum tulang belakang adalah sebuah struktur tunggal, sementara otak pada orang dewasa dapat dibagi menjadi empat wilayah utama, yaitu otak besar (cerebrum), diensefalon, batang otak (brain stem), dan otak kecil (cerebellum).
Aktivitas saraf di otak menjadi dasar dari pengalaman sadar seseorang, sementara regulasi homeostasis dikendalikan oleh wilayah khusus di dalam otak. Koordinasi refleks bergantung pada integrasi jalur sensorik dan motorik yang terjadi di dalam sumsum tulang belakang.
Otak Besar (Cerebrum)
Bagian luar lapisan otak manusia memiliki lipatan-lipatan yang dikenal dengan korteks serebral, sementara struktur lainnya berada di bawah lapisan luar ini. Terdapat pemisahan yang signifikan antara kedua sisi otak besar yang disebut fissura longitudinal yang membagi otak besar menjadi dua bagian yaitu hemisfer kanan dan kiri.
Di dalam otak besar, terdapat materi putih yang disebut korpus kalosum yang menyediakan jalur utama untuk komunikasi antara dua belahan korteks serebral.
Banyak fungsi neurologis tingkat tinggi seperti memori, emosi, dan kesadaran, berasal dari aktivitas otak. Kompleksitas otak besar berbeda-beda pada setiap spesies vertebrata.
Pada vertebrata yang paling primitif, otak besar hanya berfungsi sebagai penghubung untuk indra penciuman. Namun pada mamalia, otak besar terdiri dari materi abu-abu yang membentuk korteks di bagian luar, yang kemudian dibagi menjadi tiga kelompok fungsional penting.
Basal nuclei bertanggung jawab atas pemrosesan kognitif, dengan fungsi utamanya terkait dengan perencanaan gerakan. Basal forebrain memiliki inti yang penting dalam pembelajaran dan memori. Sedangkan korteks limbik adalah wilayah korteks serebral yang merupakan bagian dari sistem limbik, yang terlibat dalam emosi, memori, dan perilaku.
Korteks Serebral
Otak besar dilapisi oleh lapisan materi abu-abu yang melingkupi kedua sisi otak bagian depan, yang kita kenal sebagai korteks serebral. Wilayah dari materi abu-abu yang mengalami lipatan tipis ini memiliki tanggung jawab atas fungsi sistem saraf yang lebih tinggi.
Gyrus adalah punggung dari salah satu lipatan tersebut dan sulcus adalah alur yang berada di antara dua gyrus. Pola dari lipatan jaringan ini menunjukkan wilayah-wilayah tertentu di dalam korteks serebral.
Lipatan yang luas di korteks serebral memungkinkan lebih banyak materi abu-abu untuk masuk ke dalam ruang yang terbatas ini. Jika materi abu-abu dari korteks serebral dikupas dari otak besar dan dihamparkan rata, luas permukaannya kira-kira sama dengan satu meter persegi.
Lipatan-lipatan di korteks membantu memaksimalkan jumlah materi abu-abu yang dapat muat di dalam rongga tengkorak. Selama perkembangan embrio, saat telencephalon berkembang di dalam tengkorak, otak mengalami pertumbuhan secara teratur yang menghasilkan pola lipatan yang serupa pada otak setiap individu.
Permukaan otak dapat diidentifikasi berdasarkan lokasi dari gyrus besar dan sulcus. Dengan menggunakan penanda ini, korteks dapat dibagi menjadi empat wilayah utama atau lobus. Salah satu penanda yang mencolok adalah sulcus lateral yang memisahkan lobus temporal dari wilayah lainnya. Di atas sulcus lateral, terdapat lobus parietal dan lobus frontal yang dipisahkan oleh sulcus sentralis.
Daerah belakang korteks adalah lobus oksipital, yang tidak memiliki batas anatomi yang jelas antara lobus parietal atau temporal di permukaan lateral otak. Dilihat dari permukaan medial, penanda yang jelas yang memisahkan lobus parietal dan oksipital disebut sulcus parieto oksipital. Fakta bahwa tidak ada batas anatomi yang tegas antara lobus-lobus ini mencerminkan fungsi-fungsi mereka yang saling terkait.
Di dalam korteks serebral, terdapat beragam daerah yang memiliki asosiasi dengan fungsi-fungsi tertentu. Pada awal abad ke-20, seorang ahli saraf asal Jerman yang bernama Korbinian Brodmann melakukan penelitian mendalam mengenai anatomi mikroskopis korteks serebral, yang dikenal sebagai sitoarsitektur dan membaginya menjadi 52 wilayah terpisah berdasarkan histologi korteks.
Hasil penelitiannya menghasilkan sistem klasifikasi yang dikenal sebagai area Brodmann, yang masih digunakan hingga saat ini untuk menjelaskan perbedaan anatomi di dalam korteks. Penelitian Brodmann ini sesuai dengan perbedaan fungsi yang ada dalam korteks tersebut.
Area 17 dan 18 di lobus oksipital bertanggung jawab atas persepsi visual primer. Karena informasi visual bersifat kompleks, informasi ini juga diproses di lobus temporal dan parietal.
Lobus temporal berkaitan dengan sensasi pendengaran primer, dikenal sebagai area Brodmann 41 dan 42 di lobus temporal superior. Karena lobus temporal merupakan bagian dari sistem limbik, maka memori merupakan fungsi penting yang terkait dengan wilayah tersebut.
Memori sebenarnya adalah jenis fungsi sensorik yaitu pengalaman yang diingat, seperti aroma kue dari ibu atau suara gonggongan anjing. Bahkan, ingatan akan gerakan sebenarnya merupakan ingatan akan umpan balik sensorik dari gerakan-gerakan tersebut, seperti perasaan peregangan otot atau pergerakan kulit di sekitar sendi.
Struktur di lobus temporal bertanggung jawab untuk pembentukan memori jangka panjang, walaupun tempat penyimpanan akhir dari memori ini biasanya berada di wilayah di mana persepsi sensorik diproses.
Sensasi utama yang berkaitan dengan lobus parietal adalah somatosensasi, yang mencakup sensasi umum yang berhubungan dengan tubuh. Di posterior sulkus sentralis, terdapat girus postsentralis yang merupakan korteks somatosensori primer, yang diidentifikasi sebagai area Brodmann 1, 2, dan 3.
Semua indera taktil diproses di dalam area ini, termasuk sentuhan, tekanan, gelitik, nyeri, gatal, dan getaran, serta indera tubuh yang lebih umum seperti proprioception dan kinestesia, yang masing-masing berkaitan dengan indera posisi dan gerakan tubuh.
Di anterior sulkus sentralis, terdapat lobus frontal yang terutama terlibat dalam fungsi motorik. Gyrus presentralis merupakan korteks motorik primer yang mengandung sel-sel saraf motorik atas yang memberikan instruksi kepada sel-sel di sumsum tulang belakang untuk menggerakkan otot rangka. Di bagian depan wilayah ini, terdapat beberapa area yang berkaitan dengan pergerakan yang terencana.
Area premotor bertanggung jawab untuk merencanakan gerakan yang akan dilakukan. Bidang mata bagian depan memiliki peran penting dalam mengendalikan gerakan mata dan merespons rangsangan visual.
Area Broca bertanggung jawab atas produksi bahasa atau pengendalian gerakan yang terlibat dalam berbicara. Pada sebagian besar individu, area ini terletak di sisi kiri. Di bagian anterior dari wilayah ini, terdapat lobus prefrontal yang berperan dalam fungsi kognitif yang menjadi dasar kepribadian, memori jangka pendek, dan kesadaran.
Struktur Subkortikal
Dibawah korteks serebral, terdapat kelompok inti yang dikenal sebagai subkortikal nuklei yang berperan dalam meningkatkan proses kortikal. Nuklei basal forebrain berperan sebagai tempat utama produksi asetilkolin yang mengatur aktivitas korteks secara keseluruhan dan mungkin meningkatkan tingkat perhatian terhadap rangsangan sensorik.
Penyakit Alzheimer sering dikaitkan dengan kerusakan neuron di dalam nuklei basal forebrain. Hipokampus dan amigdala adalah struktur di lobus medial yang bersama dengan korteks di sekitarnya, memiliki peran penting dalam pembentukan memori jangka panjang dan merespons emosi.
Basal nuklei merujuk pada sekumpulan inti di dalam otak besar yang bertanggung jawab untuk membandingkan pemrosesan kortikal dengan tingkat aktivitas keseluruhan dalam sistem saraf, yang dapat memengaruhi kemungkinan terjadinya gerakan.
Sebagai contoh, ketika seorang siswa duduk di ruang kelas dan mendengarkan ceramah, basal nuklei akan menahan dorongan untuk melompat dan berteriak agar situasi tetap terkendali. Basal nuklei juga kadang-kadang disebut sebagai ganglia basal, meskipun istilah ini bisa membingungkan karena biasanya digunakan untuk merujuk pada struktur di luar otak.
Struktur utama di dalam basal nuklei yang mengendalikan pergerakan meliputi kaudatus, putamen, dan globus pallidus, yang terletak dalam kedalaman otak besar.
Kaudatus adalah inti yang panjang dan mengikuti kontur dasar otak besar seperti huruf "C", melewati lobus frontal, parietal, oksipital, dan berakhir di lobus temporal.
Putamen sebagian besar terletak di daerah anterior lobus frontal dan parietal. Kaudatus dan putamen bersama-sama membentuk striatum.
Globus pallidus terdiri dari dua lapisan inti yang terletak di dalam putamen, oleh karena itu disebut sebagai inti lentikular karena bentuknya yang menyerupai lensa. Globus pallidus memiliki dua subdivisi, yaitu segmen eksternal dan internal yang masing-masing terletak di bagian lateral dan medial.
Basal nuklei di otak besar berhubungan dengan sejumlah inti lainnya di batang otak, yang bekerja bersama-sama sebagai kelompok fungsional yang membentuk jalur motorik. Terdapat dua aliran utama pemrosesan informasi yang terjadi di dalam inti basal.
Semua masukan ke inti basal berasal dari korteks dan menuju ke striatum. Jalur langsung mengacu pada proyeksi akson dari striatum langsung ke segmen internal globus pallidus (GPi) dan substansia nigra pars reticulata (SNr). GPi/SNr kemudian mengirimkan sinyal ke thalamus, yang selanjutnya mengirimkan sinyal kembali ke korteks.
Jalur tidak langsung melibatkan proyeksi akson dari striatum ke segmen eksternal globus pallidus (GPe), lalu ke nukleus subthalamic (STN), dan akhirnya ke GPi/SNr. Kedua jalur ini memiliki GPi/SNr sebagai target, tetapi salah satunya memiliki proyeksi yang lebih langsung daripada yang lain dan melibatkan beberapa inti tambahan dalam perjalanan sinyalnya.
Jalur langsung menyebabkan disinhibisi thalamus, yaitu mengurangi penghambatan satu sel pada sel target yang selanjutnya mengurangi penghambatan sel pertama. Jalur tidak langsung menginduksi atau memperkuat penghambatan normal thalamus. Akibatnya, thalamus dapat merangsang korteks melalui jalur langsung atau gagal untuk merangsang korteks melalui jalur tidak langsung.
Transisi antara kedua jalur ini dimediasi oleh substantia nigra pars compacta, yang mencuat ke dalam striatum dan melepaskan neurotransmitter dopamin. Receptor dopamin dapat memiliki efek merangsang (receptor tipe D1) atau efek penghambat (receptor tipe D2).
Jalur langsung diaktivasi oleh dopamin, sementara jalur tidak langsung dihambat oleh dopamin. Ketika substantia nigra pars compacta aktif, ia memberikan sinyal kepada inti basal bahwa tubuh dalam keadaan aktif dan ini meningkatkan kemungkinan terjadinya pergerakan. Sebaliknya, ketika substantia nigra pars compacta tenang, tubuh berada dalam keadaan diam, dan ini menghambat pergerakan.
Untuk menggambarkan situasi ini, ketika seorang siswa duduk dan mendengarkan ceramah, substantia nigra pars compacta akan tenang, sehingga siswa cenderung tidak akan berdiri dan berjalan. Sebaliknya, ketika seorang profesor sedang mengajar dan bergerak di depan kelas, substantia nigra pars compacta profesor akan aktif sesuai dengan tingkat aktivitasnya.
Diensefalon
Diencephalon adalah salah satu bagian dari otak yang menghubungkan antara otak besar dan sistem saraf lainnya. Bagian-bagian lain dari otak seperti sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer semuanya mengirimkan informasi ke otak besar melalui diencephalon. Satu-satunya pengecualian adalah sistem yang berkaitan dengan penciuman atau indera penciuman yang terhubung langsung dengan otak besar.
Diencephalon berada di bagian bawah otak besar (cerebrum) dan membentuk dinding ventrikel ketiga. Diencephalon dapat dianggap sebagai area otak yang mencakup struktur yang diberi nama "thalamus". Dua bagian utama dari diencephalon adalah thalamus itu sendiri dan hipotalamus. Selain itu, terdapat struktur lain seperti epithalamus yang mengandung kelenjar pineal, dan subthalamus yang mencakup nukleus subtalamus yang merupakan bagian dari basal nuklei.
Talamus
Talamus adalah sekelompok nuklei yang berperan sebagai perantara dalam pengiriman informasi antara korteks serebral, sistem saraf perifer, sumsum tulang belakang, atau batang otak. Hampir semua informasi sensorik, kecuali penciuman, harus melewati talamus sebelum diolah oleh korteks.
Akson dari organ sensorik perifer melakukan sinapsis di talamus, dan neuron dalam talamus mengirimkan sinyal ini secara langsung ke otak besar (cerebrum). Talamus merupakan koneksi sinaptik yang kritis dalam sebagian besar jalur sensorik, kecuali untuk penciuman.
Fungsi talamus tidak terbatas pada pengiriman informasi, tetapi juga termasuk pemrosesan informasi tersebut. Sebagai contoh, bagian talamus yang menerima input visual dapat mempengaruhi penekanan visual terhadap rangsangan yang relevan atau memerlukan perhatian.
Otak besar juga mengirimkan informasi ke talamus yang biasanya berhubungan dengan perintah motorik. Hal ini melibatkan interaksi dengan otak kecil dan neklei lainnya di batang otak. Otak besar berinteraksi dengan basal nuklei yang juga memiliki koneksi dengan talamus.
Keluaran utama dari basal nuklei diarahkan ke talamus dan talamus kemudian meneruskan sinyal tersebut ke korteks serebral. Selain itu, korteks juga mengirimkan informasi ke talamus yang nantinya dapat memengaruhi aktivitas basal nuklei.
Hipotalamus
Pada bagian bawah dan sedikit ke depan dari thalamus terdapat hipotalamus yang merupakan komponen penting lain dari diencephalon. Hipotalamus berperan besar dalam pengaturan homeostasis.
Hipotalamus berfungsi sebagai pusat pengendalian yang bertanggung jawab atas sistem saraf otonom serta sistem endokrin melalui pengaturan aktivitas kelenjar hipofisis anterior. Selain itu, sebagian area hipotalamus juga terlibat dalam pengaturan memori dan emosi sebagai bagian dari sistem limbik.
Batang Otak
Otak tengah dan otak belakang terdiri dari pons dan medula, dan secara bersama-sama dikenal sebagai batang otak. Struktur ini berasal dari bagian depan otak sebagai suatu konus yang menyempit, menghubungkan otak ke sumsum tulang belakang. Terhubung dengan batang otak, meskipun sering dianggap sebagai entitas terpisah dalam otak.
Otak tengah berfungsi untuk mengkoordinasikan representasi sensorik dari berbagai indera, termasuk penglihatan, pendengaran, dan sensasi tubuh (somatosensori). Pons berperan sebagai penghubung utama antara otak kecil dan otak besar. Baik pons maupun medula memiliki peran dalam mengatur fungsi-fungsi vital seperti sistem kardiovaskular dan pernapasan.
Saraf kranial yang terhubung ke batang otak berperan dalam mengirimkan informasi sensorik ke otak dan mengontrol gerakan motorik yang berkaitan dengan kepala dan leher, termasuk sebagian besar indera khusus. Jalur utama yang menghubungkan sumsum tulang belakang dan otak, terutama otak besar, berjalan melalui batang otak.
Midbrain
Salah satu wilayah yang ada dalam otak adalah midbrain (otak tengah) yang merupakan area kecil yang terletak di antara talamus dan pons. Otak tengah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tektum dan tegmentum, yang masing-masing berasal dari kata Latin yang berarti atap dan lantai.
Tektum terdiri dari empat tonjolan yang dikenal sebagai colliculus dan merupakan bagian dari jalur pendengaran batang otak. Neuron dalam colliculus inferior mengirimkan sinyal ke thalamus, yang kemudian meneruskan informasi pendengaran ke otak besar untuk pemrosesan suara.
Colliculus superior adalah pasangan dari tonjolan atas ini dan mengintegrasikan informasi sensorik tentang ruang visual, pendengaran, dan sensasi tubuh. Aktivitas di colliculus superior berhubungan dengan bagaimana mata bergerak merespons suara atau sentuhan.
Tegmentum merupakan daerah yang berlanjut dengan materi abu-abu di seluruh batang otak. Di seluruh otak tengah, pons, dan medula, tegmentum berisi inti yang menerima dan mengirimkan informasi melalui saraf kranial, serta daerah yang mengatur fungsi-fungsi penting seperti sistem kardiovaskular dan pernapasan.
Pons
Kata "pons" berasal dari bahasa Latin yang berarti jembatan. Ini dapat dilihat pada bagian depan batang otak sebagai lapisan tebal materi putih yang berhubungan dengan otak kecil. Pons adalah penghubung utama antara otak kecil dan batang otak.
Materi putih yang menyerupai jembatan hanya terletak di permukaan anterior pons, sedangkan materi abu-abu di bawahnya adalah kelanjutan dari tegmentum yang berasal dari otak tengah. Materi abu-abu dalam tegmentum pons mengandung neuron yang menerima sinyal turun dari bagian depan otak dan mengirimkannya ke otak kecil.
Medulla
Medula adalah wilayah yang dikenal sebagai myelencephalon pada otak embrio. Bagian awal dari namanya “myel,” mengacu pada materi putih penting yang ditemukan di wilayah ini terutama di bagian luarnya, yang merupakan kelanjutan dari materi putih sumsum tulang belakang.
Tegmentum otak tengah dan pons berlanjut ke medula karena materi abu-abu ini berada bertanggung jawab untuk memproses informasi saraf kranial. Wilayah materi abu-abu yang menyebar di seluruh batang otak, yang dikenal sebagai formasi retikuler, berhubungan dengan tidur dan terjaga, serta mengatur aktivitas dan perhatian otak secara umum.
Otak Kecil (Cerebellum)
Cerebellum atau otak kecil, seperti namanya merupakan struktur yang relatif kecil dalam otak. Bagian ini memiliki lipatan dan lekukan yang mirip dengan otak besar, memberikan kesan sebagai versi miniatur dari bagian otak yang lebih besar.
Otak kecil terutama bertanggung jawab untuk memproses informasi yang datang dari otak besar dan membandingkannya dengan umpan balik sensorik dari bagian tubuh yang berasal dari periferi melalui sumsum tulang belakang. Meskipun lebih kecil, otak kecil masih memiliki peran penting dan menyumbang sekitar 10 persen dari total massa otak.
Serabut saraf yang turun dari otak besar memiliki cabang yang terhubung dengan neuron-neuron di pons. Neuron-neuron ini kemudian memproyeksikan perintah motorik ke otak kecil, yang berfungsi sebagai salinan instruksi yang dikirim ke sumsum tulang belakang.
Informasi sensorik yang berasal dari perifer baik melalui saraf tulang belakang maupun saraf kranial, disalin ke nukleus di medula yang dikenal sebagai "inferior olive". Serabut dari nukleus ini memasuki otak kecil dan dibandingkan dengan perintah turun yang berasal dari otak besar.
Sebagai contoh, jika korteks motorik primer di lobus frontal mengirimkan perintah untuk memulai berjalan, salinan instruksi tersebut akan dikirimkan ke otak kecil. Informasi umpan balik sensorik, seperti dari otot dan persendian, data proprioseptif tentang gerakan berjalan, dan sensasi keseimbangan, akan dikirimkan ke otak kecil melalui inferior olive, kemudian otak kecil akan membandingkannya.
Jika terjadi ketidakseimbangan dalam berjalan, misalnya karena permukaan tanah yang tidak rata atau terkena angin kencang, otak kecil akan mengirimkan perintah korektif untuk mengompensasi perbedaan antara perintah asli dari korteks dan umpan balik sensorik. Keluaran dari otak kecil akan menuju otak tengah, yang selanjutnya mengirimkan masukan turun ke sumsum tulang belakang untuk memperbaiki pesan yang dikirimkan ke otot rangka.
Sumsum Tulang Belakang
Sistem saraf pusat (SSP) telah banyak dijelaskan dalam konteks struktur otak, namun penting untuk diingat bahwa sumsum tulang belakang juga merupakan komponen utama dari sistem saraf pusat ini. Sementara otak berkembang dari perkembangan tabung saraf menjadi vesikel primer dan sekunder, sumsum tulang belakang tetap mempertahankan struktur tabungnya dengan hanya beberapa area tertentu yang mengalami spesialisasi.
Ketika sumsum tulang belakang berkembang pada bayi yang baru lahir, beberapa ciri anatomi menonjol di permukaannya. Garis tengah anterior ditandai oleh fisura medianus anterior, sementara garis tengah posterior ditandai oleh sulkus medianus posterior.
Akson saraf yang masuk ke sumsum tulang belakang dari sisi posterior melalui akar saraf dorsal (posterior), yang menciptakan sulkus posterolateral pada kedua sisi. Sementara itu, akson yang keluar dari sisi anterior melakukannya melalui akar saraf ventral (anterior).
Perlu dicatat bahwa istilah dorsal dan ventral sering digunakan secara bergantian dengan istilah posterior dan anterior, terutama dalam konteks saraf dan struktur sumsum tulang belakang. Oleh karena itu, penting untuk memahami keduanya dengan baik.
Secara umum, daerah posterior sumsum tulang belakang bertanggung jawab atas fungsi sensorik, sementara daerah anterior berkaitan dengan fungsi motorik. Hal ini berakar dari perkembangan awal sumsum tulang belakang, yang terbagi menjadi basal plate dan alar plate.
Basal plate yang paling dekat dengan garis tengah ventral tabung saraf akan menjadi permukaan anterior sumsum tulang belakang dan menghasilkan neuron motorik. Sementara itu, alar plate berada di sisi dorsal tabung saraf dan akan menghasilkan neuron yang menerima masukan sensorik dari perifer.
Panjang sumsum tulang belakang dibagi menjadi beberapa daerah yang sesuai dengan tingkat vertebra tulang belakang. Nama-nama daerah sumsum tulang belakang ini didasarkan pada tingkat di mana saraf tulang belakang keluar melalui foramen intervertebralis.
Daerah yang berdekatan dengan batang otak disebut daerah servikal, diikuti oleh daerah torakal, kemudian daerah lumbal, dan terakhir daerah sakral. Sumsum tulang belakang tidak tumbuh sepanjang kolom tulang belakang karena pertumbuhannya terbatas setelah tahun pertama atau kedua, sementara kerangkanya terus tumbuh.
Saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang melewati foramen intervertebralis pada tingkat yang sesuai dengan tulang belakang. Seiring dengan pertumbuhan tulang belakang, saraf-saraf ini ikut tumbuh dan membentuk kelompok saraf panjang yang menyerupai ekor kuda, yang dikenal sebagai cauda equina.
Daerah sakral sumsum tulang belakang berada setinggi vertebra lumbal atas dan saraf-saraf tulang belakang membentang dari berbagai tingkatan ke tingkat vertebra tulang belakang yang sesuai.
Referensi
- Joan M. Robinson, RN., MSN. 2009. Anatomy & Physiology – Made Incredibly Easy. 3rd Ed. Wolters Kluwer. Lippincott Williams & Wilkins.
- J. Gordon Betts, et. al. 2017. Anatomy & Physiology. Houston, Texas: Rice University. OpenStax.
- Sherwood L. 2007. Human Physiology: From Cells to Systems. 6th ed. Jakarta: EGC.
- Peate I & Nair M. Anatomy and Physiology For Nursing and Healthcare Students. Oxford: Wiley Blackwell