Judul Skripsi
Hubungan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat Cerdas (PNPM GSC) Dengan Status Gizi Pada Balita Di Desa Gemel Wilayah Kerja Puskesmas Puyung Kabupaten Lombok Tengah
Image by Mostafameraji on wikimedia.org |
Penulis
Ahmad Rusman Apriadi
Latar Belakang
Pemerintah Indonesia tengah berupaya mendorong percepatan penurunan kemiskinan melalui penguatan kembali program–program penanggulangan kemiskinan yang telah ada.
Rendahnya tingkat kesehatan pada rumah tangga miskin merupakan tantangan utama yang harus dihadapi Indonesia dalam rangka penanggulaan kemiskinan. Masih tingginya angka mortalitas balita serta rendahnya tingkat penyelesaian pendidikan dasar dan menengah pertama anak–anak dalam rumah tangga miskin, merupakan isu-isu strategis yang sangat berpotensi menghambat upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia.
Tanpa di sertai upanya peningkatan kesehatan dan pendidikan, terutama kepada anak - anak generasi mendatang yang hidup dalam rumah tangga miskin, upaya untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia akan sulit di lakukan .
Di tinjau dari sisi kebutuhan masyarakat serta pelayanan pendidikan dan kesehatan di Indonesia, ada beberapa masalah yang perlu menjadi perhatian.
Beberapa masalah yang terjadi dari sisi kebutuhan masyarakat adalah sebagai berikut :
- Ketidak tahuan maupun ketidak pedulian rumah tangga miskin terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan mengenyam pendidikan.
- Ketidak mampuan keuangan rumah tangga miskin untuk membiayai perawatan kesehatan maupun menyekolahkan anggota keluarga.
- Ketidak mampuan keluarga miskin secara konsisten untuk menjaga kesehatan dan pendidikan bagi anggota keluarganya.
Sedangkan beberapa masalah yang terjadi dari sisi pelayanan antara lain:
- Bentuk layanan kesehatan dan pendidikan yang kurang memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat miskin.
- Biaya layanan kesehatan dan pendidikan yang di nilai masyarakat cukup tinggi, terutama bagi keluarga miskin.
- Lokasi layanan kesehatan dan pendidikan yang terlalu jauh dari tempat tinggal keluarga miskin.
- Waku layanan kesehatan dan pendidikan yang kurang sesuai dengan pola aktifitas keluarga miskin.
Berdasarkan permasalahan sebagaimana di atas menunjukkan bahwa perlu ada upaya-upaya strategis untuk mengatasinya. Upaya strategis yang di lakukan agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat yaitu dengan menggunakan pendekatan partisipatif dari masyarakat itu sendiri.
Melalui program khusus, dalam jangka panjang di yakini akan mampu mengurangi angka kemiskinan dan mendorong terciptanya Generasi Sehat Cerdas (GSC) di Indonesia. Program ini merupakan bagian dari PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) yang di rencanakan di lakukan sampai tahun 2015.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat Cerdas (PNPM-GSC) adalah Program fasilitasi Masyarakat dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk peningkatan Derajat Kesehatan Ibu dan Anak, serta Peningkatan akses Pendidikan Dasar dan Menengah. Sebagai stimulant dalam menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan, Program menyediakan Bantuan Langsung Masyarakat. (Panduan PNPM-GSC 2012).
Selain itu, perlu difasilitasi pendanaan dari sumber atau potensi yang ada di masyarakat sendiri, pemerintah daerah atau dari kelompok peduli lainnya.
Dari data didapatkan masih tingginya angka Gizi Buruk di Desa Gemel Wilayah Kerja Puskesmas Puyung Lmbok Tengah. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengambil judul tentang Hubungan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat Cerdas (PNPM - GSC) Dengan Status Gizi Balita di Desa Gemel Wilayah Kerja Pusksmas Puyung Lombok Tengah.
Jika kasus Gizi Buruk ini tidak segera ditangani maka akan mengakibatkan Geneasi Muda yang Tidak Sehat dan Tidak Baik Bagi Bangsa Indonesia.
Rangkuman Penelitian
Keberhasilan PNPM
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Gemel Wilayah Kerja Puskesmas Puyung Kabupaten Lombok Tengah menunjukkan bahwa program PNPM memiliki tingkat keberhasil yang tinggi yang dilihat dari kategori berhasil sebanyak 71 orang (95,9%) dan yang tidak berhasil sebanyak 3 orang (4,1%). Hal ini dikarenakan bahwa program PNPM sangat diterima dimasyarakat guna memperbaiki status gizi balita, memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, dan memberikan makanan tambahan bagi balita kurang gizi.
Data menunjukkan bahwa keberhasilan PNPM sangat tinggi hal ini dikarenakan adanya pemberian makanan tambahan pada balita dan ibu hamil seperti pemberian susu formula, vitamin dan makanan bergizi lainnya serta rutinya anggota PNPM dari puskesmas memberikan dukungan motivasi dan penimbangan balita, sehingga para ibu sangat memperhatikan kesehatan serta gizi balita mereka.
Status Gizi Balita
Di lihat dari status gizi sebagian besar balita memiliki status gizi yang baik yaitu 67 orang (90,5%) disusul dengan status gizi yang cukup sebanyak 4 orang (5,4%) sedangkan status gizi yang kurang hanya 3 orang (4,1%). Menunjuk dari status gizi balita yang sebagian besar dengan kategori baik sebanyak 67 orang (90,5%),
Dari data di atas program PNPM dikatakan berhasil walaupun masih ada balita dengan status gizi kurang, ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi anggota PNPM, puskesmas dan orang tua untuk memperhatikan balita dengan gizi kurang tersebut dengan cara lebih memperhatikan asupan makanan dan pemberian vitamin, agar balita tersebut menjadi calon generasi yang sehat dan cerdas sesuai dengan harapan pemerintah dengan berjalannya program nasional generasi sehat cerdas .
Hubungan Program PNPM dengan Status Gizi Balita
Berdasarkan hasil analisis yang menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna dengan nilai (p) sebesar 0,763 atau rhitung > r tabel yaitu 0,763 > 0,364 artinya ada hubungan antara vaiabel bebas dengan variabel terikat sedangkan hubungan yang signifikan ditandai p < 0,05 atau 0,000 <0,05 artinya hasil penelitian ini memiliki hubungan yang signfikan antara keberhasilan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dengan Status Gizi Balita di Desa Gemel Wilayah Kerja Puskesmas Puyung Kabupaten Lombok Tengah.
Versi Lengkap PDF bisa di unduh melalui tombol Download Dibawah.