Judul Skripsi
Gambaran Dukungan Keluarga Pada Penanganan Pasien Depresi Di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi NTB
Penulis
Baiq Trisna Wirasmini
http://rebcenter-moscow.ru/ on Wikimedia.org |
Latar Belakang
Proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi dan informasi memberikan dampak terhadap nilai nilai sosial dan budaya masyarakat, di sisi lain tidak semua orang mempunyai kemampuan yang sama untuk menyesuaikan dengan berbagai perubahan, serta mengelola konflik dan stress tersebut.
Menurut Garson Numberi dengan penelitiannya yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Abepura jayapura mengatakan bahwa peran serta dan dukungan dari keluarga dalam perawatan pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit jiwa dan di rumah belum dirasakan manfaatnya, sehingga kekambuhan pasien akan menunjukkan angka yang tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa pasien gangguan jiwa memiliki kecenderungan kekambuhan sehingga harus mengalami perawatan kembali di RS dan juga disebabkan oleh kurangnya perhatian dan kasih sayang yang diberikan keluarga di rumah.
Dari data yang di peroleh peneliti melalui survey awal penelitian di Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB pada tahun 2010 hingga 2012 pasien depresi meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2010 jumlah pasien 128 orang, pada tahun 2011 meningkat menjadi 609 orang dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 772 orang.
Dari data tersebut paneliti ingin memperoleh gambaran Dukungan yang di Berikan Keluarga Pada Pasien Depresi......
Resume Hasil
Gambaran Dukungan Sosial Emosional Keluarga
Berdasarkan hasil distribusi dukungan emosional keluarga pada penanganan pasien depresi menunjukkan bahwa sebagian besar (63,8%) keluarga pasien memberikan dukungan emosional dalam kategori baik, (32,8%) keluarga pasien memberikan dukungan emosional dalam kategori cukup dan hanya (3,4%) keluarga pasien memberikan dukungan emosional dalam kategori kurang pada penanganan pasien depresi di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB.
Baiknya dukungan emosional keluarga disebabkan oleh baiknya perhatian yang diberikan keluarga terhadap anggota keluarga yang sedang sakit, keluarga selalu mendampingi klien berkunjung ke poliklinik rumah sakit jiwa provinsi NTB.
Berdasarkan pekerjaan, sebagian besar responden bekerja di sektor swasta. Hal ini memungkinkan keluarga untuk dapat meluangkan waktunya untuk menemani klien berkunjung ke Poliklinik RSJP NTB.
Selain itu keluarga juga tetap memberikan perhatian dan kasih sayangnya terhadap klien walaupun klien dalam keadaan sakit. Karna keluarga mengerti bahwa sakit yang diderita klien adalah suatu musibah. Dengan memberikan kasih sayang dan perhatian kepada klien keluarga mengerti bahwa hal itu dapat membantu penyembuhan klien selain dengan pengobatan yang diberikan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB.
Salah satu bentuk dukungan emosional keluarga yang biasa ditunjukkan keluarga terhadap pasien adalah memperhatikan keadaan dan kondisi klien selama sakit.
Menurut Garson Numberi dengan penelitiannya yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Abepura jayapura, peran serta dan dukungan dari keluarga dalam perawatan pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit jiwa dan di rumah belum dirasakan manfaatnya, sehingga kekambuhan pasien menunjukkan angka yang tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa pasien gangguan jiwa memiliki kecenderungan kekambuhan sehingga harus mengalami perawatan kembali di RS.
Gambaran Dukungan Instrumental Keluarga
Berdasarkan hasil distribusi dukungan sosial instrumental keluarga pada penanganan pasien depresi di poliklinik rumah sakit jiwa provinsi NTB, dapat diketahui bahwa sebagian besar(65,5%) keluarga pasien memberikan dukungan instrumental dalam kategori cukup, (29,3%) keluarga pasien memberikan dukungan instrumental dalam kategori baik, dan hanya (5,2%) keluarga pasien memberikan dukungan instrumental dalam kategori kurang.
Dukungan instrumental keluarga dalam kategori cukup dapat dilihat dari bantuan yang diberikan keluarga secara langsung kepada klien atau salah satu keluarga yang sakit, bantuan tersebut dapat bersifat fasilitas atau materi misalnya menyediakan fasilitas yang diperlukan, memberikan waktu dan perhatian, meminjamkan uang, memberikan makanan, permainan atau bantuan yang lain pada saat klien sakit ataupun saat mengunjungi Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB.
Bentuk dukungan instrumental dalam kategori baik salah satunya adalah dengan selalu memberikan kebutuhan yang dibutuhkan klien serta tetap menyediakan waktu dan membiayai pengobatan selama berkunjung di poloklinik rumah sakit jiwa provinsi NTB.
Hal ini bisanya dilakukan pada responden yang memiliki tingkat ekonomi yang tinggi serta mengerti bahwa dengan memberikan segala kebutuhan klien dapat meningkatkan harga diri pada klien tersebut.
Sedangkan bentuk dukungan instrumental dalam kategori kurang disebabkan keluarga belum memahami penyakit yang diderita klien serta sibuk dengan urusannya masing-masing sehingga klien merasa diabaikan, hal tersebut dapat memicu keterlambatan penyembuhan klien.
Gambaran Dukungan Penghargaan Keluarga
Berdasarkan hasil distribusi dukungan sosial penghargaan keluarga dapat diketahui bahwa sebagian besar(62,1%) keluarga pasien memberikan dukungan penghargaan dalam kategori cukup, (36,2%) keluarga pasien memberikan dukungan penghargaan dalam kategori baik, dan hanya (1,7%) keluarga pasien memberikan dukungan penghargaan dalam kategori kurang pada penanganan pasien depresi di poliklinik rumah sakit jiwa provinsi NTB.
Dukungan penghargaan keluarga yang berada dalam kategori cukup dapat dilihat dari bentuk peran dan perawatan klien dirumah, mengajak klien berkomunikasi, memberikan latihan dan melatih melakukan interaksi dengan orang lain dan keluarga tetap menyayangi klien bagaimanapun keadaan klien.
Pada saat klien melakukan aktivitas dirumah keluarga memberikan pujian bagaimanapun hasil yang diberikan klien sebagai bentuk pernghargaan yang positif. Bentuk latihan yang diajarkan seperti mengajak klien berbicara, memberikan kesempatan klien menyampaikan kondisinya dan belajar mengenal diri, teman dan lingkungannya.
Pada dukungan ini keluarga memberikan penilaian positif pada kegiatan yang dilakukan oleh klien sehingga klien merasa dihargai, dicintai dan disayangi. Dukungan ini diperoleh melalui ungkapan rasa hormat (penghargaan) yang positif, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan perbandingan yang positif antara individu yang mengalami situasi penuh stress dengan individu lain..
Gambaran Dukungan Informasi.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa sebagian besar (65,0%) keluarga pasien memberikan dukungan informasi dalam kategori cukup, (25,9%) keluarga pasien memberikan dukungan informasi dalam kategori baik, dan hanya (5,2%) keluarga pasien memberikan dukungan informasi dalam kategori kurang pada penanganan pasien depresi di poliklinik rumah sakit jiwa provinsi NTB.
Hal ini dikarenakan keluarga mampu memberikan informasi mengenai hal apa saja yang dapat memperburuk ataupun yang dapat menyembuhkan penyakit yang diderita klien dengan cukup baik. Pada Dukungan informasi keluarga dapat memberikan penjelasan tentang situasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi individu.
Gangguan komunikasi dalam keluarga meupakan faktor pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Dalam teori ini yang termasuk masalah dalam komunikasi sehingga menimbulkan ketidakjelasan yaitu suatu keadaan dimana seorang anggota keluarga menerima pesan yang saling bertentangan dalam waktu yang bersamaan atau ekspresi emosi yang tinggi dalam keluarga yang menghambat untuk berhubungan dengan lingkungan diluar keluarga.
Proses yang terjadi dalam pemberian dan penerimaan oleh kemampuan penerima dukungan untuk mempertahankan dukungan yang diperoleh. Para peneliti menemukan bahwa dukungan sosial ada kaitanya dengan pengaruh-pengaruh positif bagi seseorang yang mempunyai sumber-sumber personal yang kuat.
Kesehatan fisik individu yang memiliki hubungan dekat dengan orang lain akan lebih cepat sembuh dibandingkan dengan individu yang terisolasi.Dukungan sosial sebagai informasi atau nasehat verbal dan atau non verbal.
File PDF Lengkap bisa di unduh melalui tombol DOWNLOAD di bawah.