Salah satu hal yang harus dilakukan untuk menjaga diri agar tidak tertular penyakit khususnya pada masa pandemi ini adalah senantiasa membersihkan tangan. Membersihkan tangan merupakan salah satu bahian dari personal hygiene.
Membersihkan tangan yang paling baik adalah dengan mencucinya menggunakan sabun pada air mengalir. Namun pada kondisi tertentu, seperti saat tidak menjumpai tempat cuci tangan, kita bisa menggunakan hand sanitizer sebagai penggantinya.
Hand sanitizer merupakan pembersih tangan berbasis alkohol yang lebih praktis, mudah digunakan, nyaman, dan pada kemasan kecil bisa dibawa kemanapun kita pergi.
Image by Simon James on wikimedia.org |
Hal yang penting untuk difahami adalah, bahwa hand sanitizer harus digunakan dengan cara yang benar untuk mendapatkan manfaat perlindungan yang diharapkan. Selain itu kita juga harus memahami kapan sebaiknya menggunakan hand sanitizer dan kapan harus mencuci tangan.
Meskipun ada cara yang benar untuk menggunakan pembersih tangan untuk mendapatkan manfaat maksimal darinya, yang mungkin lebih penting adalah mengetahui kapan menggunakannya mungkin bukan pilihan terbaik. Pembersih tangan dapat membantu membunuh mikroba, tetapi tidak efektif pada semua kuman dan tidak akan melakukan apa pun untuk zat lain yang mungkin ada di tangan Anda.
Hand sanitizer memang dapat membantu membunuh mikroba, namun tidak semua jenis mikroba dapat dibersihkan dengan hand sanitizer. Hand sanitizer juga tidak dapat membersihkan tangan dari kotoran yang menempel ditangan. Pada kasus ini mencuci tangan adalah pilihan yang paling efektif.
Studi laboratorium dari Centers for Disease Control and Prevention menunjukkan hand sanitizer berbasis alkohol yang terbuat dari 60% ethanol dan 70% isopropanol mampu menonaktifkan virus yang secara genetik terkait dengan COVID-19.
Hand sanitizer sebaiknya digunakan saat :
Tidak bisa atau Tidak tersedia tempat mecuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Ingin mendapatkan perlindungan tambahan setelah mencuci tangan
Sebaiknya tidak menggunakan Hand sanitizer jika:
Terdapat tempat mencuci dengan sabun dan air
Saat tangan terlihat kotor
Ketika tangan bersentuhan atau terdapat dengan bahan kimia lain
Bagaimana Hand Sanitizer bekerja
Bahan aktif yang terdapat dalam hand sanitizer antara lain isopropil alkohol seperti etanol atau n-propanol atau kombinasinya. Sudah sejak lama alkohol teridentifikasi memilki efektifitas melawan mikroorganisme dengan mekanisme melarutkan dinding sel dan lapisan protein, serta mengganggu metabolisme mikroba tersebut.
Penelitian menunjukan bahwa Hand sanitizer bisa membunuh mikroorganisme hampir sama efektifnya dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air. Kecualia jika tangan dalam keadaan kotor dan berminyak.
Namun, hand sanitizer tidak bisa mengghilangkan bahan kimia yang berpotensi bahaya. Selain itu handa sanitizer juga tidak bisa membunuh beberapa jenis mikroorganisme tertentu seperti:
Cryptosporidium
Clostridium difficile
Norovirus
Perlindungan Bakteri dan Virus
Sebuah penelitan di rumah sakit tahun 2019 menunjukan bahwa penyediaan dan penggunaan hand sanitizer dapat membantu memperlambat penyebaran MRSA dan infeksi lain. Selain itu, penggunaan hand sanitizer dirasakan lebih nyaman dan memudahkan petugas kesehatan untuk meningkatkan kebersihan tangan mereka.
Hand sanitizer berbasis alkohol bisa meminimalisir populasi salmonela dan E.Coli berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan tahun 2015
Penggunaan pembersih tangan yang intensif di Jepang sebagai tanggapan terhadap pandemi flu mungkin telah memangkas tingkat norovirus jangka pendek.
Sebuah studi tahun 2018 di pusat penitipan anak menemukan penurunan hari yang terlewat karena penyakit secara keseluruhan ketika pusat penitipan anak tersebut memperkenalkan pembersih tangan kepada staf, anak-anak, dan orang tua. Termasuk melakukan edukasi tentang bagaimana penggunaannya yang tepat.
Kriteria Hand Sanitizer yang baik
Hand sanitizer yang baik setidaknya memiliki kandungan 60% alkohol. Sebagian besar produk yang beredar mengandung antara 60% sampai 95%, tetapi ini tidak berarti bahwa semakin tinggi persentasenya maka hand sanitizer tersebut semakin efektif.
Jika menjumpai hand sanitizer mengandung terlalu sedikit alkohol atau tidak mengandung alkohol sama sekali, kemungkinan produk tersebut tidak akan memberikan perlindungan yang memadai karena akan kurang efektif membunuh mikroorganisme.
Cara menggunakan Hand sanitizer yang Benar
Beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitas hand sanizier dalam membunuh mikroorganisme anatara lain:
Jumlah Hand sanitizer yang di gunakan
Teknik pengaplikasian yang tepat
Konsistensi
Beberapa Kondisi dan situasi yang tepat untuk menggunakan hand sanitizer antara lain saat sedang dalam kendaraan umum, berjabat tangan, menyentuh binatang, setelah menyentuh atau menggunakan troli belanja di pusat perbelanjaan, dan kondisi lain yang serupa.
Cara menggunakan Hand sanitizer dengan benar:
Tuangkan secukupnya atau jumlah yang disarankan di salah satu telapak tangan. (Baca petunjuk produsen)
Gosok kedua tangan tangan bersama-sama, menutupi seluruh tangan termasuk di sela jari-jari.
Berhentilah menggosok hanya setelah kulit kering.
Berhati-hatilah dan jauhkan hand snitizer berbahan dasar alkohol dari jangkauan anak kecil, karena bisa sangat berbahaya jika tertelan dan menibulkan efek yang fatal.
Kapan Hand sanitizer sebaiknya tidak digunakan
Sebaiknya jangan gunakan hand sanitizer sebagai pengganti cuci tangan jika:Terdapat tempat cuci tangan yang memadai
Tangan berminyak atau terlihat kotor
Bersentuhan atau terdapat bahan kimia di tangan
Jika ada kemunkinan telah terpapar agen infeksi yang tidak terbunuh oleh Hand sanitizer
Ketika berada dalam situasi infeksi tinggi