Keterampilan ini, yang melibatkan upaya terkoordinasi antara jari, tangan, dan mata mereka, dimulai dengan memegang mainan, menggaruk saat masih bayi dan akhirnya berkembang menjadi keterampilan yang lebih kompleks seperti menggunakan gunting, menggunakan mouse komputer, dan bahkan memainkan musik.
Keterampilan motorik halus mengacu pada koordinasi antara otot, seperti otot pergelangan tangan dan jari dalam koordinasi dengan mata saat akan mengambil sesuatu.
Image by Mpknagur on wikimedia.org |
Keterampilan motorik halus melibatkan otot-otot kecil tubuh yang memungkinkan untuk fungsi terstruktur seperti menulis, menggenggam benda-benda kecil, dan mengencangkan pakaian. Keterampilan ini juga melibatkan kekuatan, kontrol motorik halus, dan ketangkasan.
Keterampilan motorik halus diperlukan untuk kegiatan yang membutuhkan kontrol dan keteraturan, mengikuti pola, dan gerakan terstruktur.
Kelemahan dalam keterampilan motorik halus dapat memengaruhi kemampuan anak untuk makan, menulis dengan jelas, menggunakan komputer, serta membalik halaman buku dan melakukan tugas perawatan pribadi, seperti berpakaian dan berdkitan.
Tahap Perkembangan Motorik Halus Anak
Kadang dijumpai variasi perkembangan motorik halus pada anak-anak, namun secara normal kemampuan motorik halus anak akan berkembang sesuai tingkat umur dan pertumbuhannya.
Perkembangan tidak normal biasanya menunjukan adanya gangguan atau keterlambatan tumbuh kembang. Untuk memastikannya sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan terkait.
Berikut Gambaran pengembangan keterampilan motorik halus pada anak.
Usia Lahir sampai Satu Tahun
Selama tahun pertama kehidupan bayi, mereka akan mengembangkan sejumlah keterampilan motorik halus. Misalnya, bayi yang baru lahir biasanya memiliki genggaman tangan primitif dan pada usia 2 bulan mereka dapat memegang mainan saat diletakkan di tangan mereka.
Pada usia 6 bulan, bayi biasanya dapat memegang satu balok dengan dua tangan dan dapat menggoyangkan mainan.
Pada usia 9 -12 bulan mereka telah menyempurnakan pegangan penjepit, dapat memegang botol, dan dapat menjatuhkan balok ke dalam cangkir.
Usia Satu sampai Dua Tahun
Pada usia 18 bulan, sebagian besar bayi dapat menumpuk dua hingga tiga cangkir. Mereka juga bisa makan sendiri dengan tangan, dan mencoret-coret dengan krayon.
Pada usia 2 tahun, balita biasanya sudah bisa meniru garis vertikal, menggunakan sendok, dan menumpuk enam cangkir. Mereka juga mulai belajar bagaimana membantu berpakaian sendiri
Usia Dua sampai Tiga Tahun
Selama periode antara ulang tahun kedua dan ulang tahun ketiga, kebanyakan anak belajar membuat lingkaran serta menyalin garis horizontal. Mereka juga mulai bisa minum dari cangkir terbuka, menggunakan garpu dan sendok. Anak-anak seusia ini juga dapat membuka pakaian mereka sendiri serta melepas kaus kaki dan sepatu mereka
Usia Tiga sampai Empat Tahun
Saat anak-anak prasekolah mendekati ulang tahun keempat mereka, mereka menyempurnakan keterampilan menggambar mereka. Mereka harus bisa menyalin tkita silang serta menggambar orang yang terdiri dari dua hingga empat bagian. Mereka juga belajar memotong kertas dan bisa berpakaian sendiri tetapi mungkin masih kesulitan dengan kancing kancing.
Usia Empat sampai Lima Tahun
Pada saat seorang anak berusia 5 tahun, mereka harus dapat menyalin kotak dan menggambar 10 bagian orang. Mereka juga cenderung lebih mahir memegang pensil dengan menggunakan posisi tripod dan bisa mewarnai yang tersirat. Anak-anak seusia ini juga harus bisa mencuci dan mengeringkan tangan secara menyeluruh.
Melatih Perkembangan Motorik Halus Anak
Keterampilan motorik halus anak akan berkembang melalui kegiatan keseharian yang dilakuakan, seperti pada waktu bermain dengan aktivitas yang melibatkan aktifitas menggenggam, memegang, dan menekan. Mereka juga akan menyempurnakan genggaman menjepit terlebih dahulu melalui aktifitas mengambil makanan atau benda lainnya.
Saat anak tumbuh dan keterampilan motorik halusnya meningkat, keterampilan juga akan meningkat ke tahapan keterampilan yang lebih komplek. Misalnya mereka akan belajar mengikat sepatu, kancing, menggunakan gunting, menulis nama, membuka dan menutup kantong plastik, meletakkan sedotan di kotak jus, sampai membuka dan menutup kotak bekal.
untuk membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halusnya, kita tidak perlu melakukan sesuatu yang rumit atau membeli mainan yang mahal. Sebagian besar anak dapat berlatih dan meningkatkan keterampilan motorik halus mereka melalui permainan sederhana dan aktifitas normal setiap hari.
Misalnya dengan mengajak anak untuk membantu kegiatan sehari hari seperti di dapur dengan membuat kue, menata meja, atau menuang susu sendiri. Kita juga bisa membiarkan mereka melatih keterampilan motorik halus dengan menggunakan penjepit untuk mengangkat benda atau berlatih memasang karet gelang di sekitar cangkir.
Berikut beberapa cara lain untuk melatih keterampilan motorik halus di rumah:
Mainan dan Game
Untuk anak usia sekolah seperti teka-teki, papan Puzzle ideal untuk mengembangkan keterampilan motorik halus.
Mobil remote control bagus untuk anak-anak prasekolah dan sekolah dasar. Video game juga bisa membantu tetapi hati-hati dengan resiko terjadinya carpal tunnel syndrome. Selain itu, pastikan untuk memeriksa peringkat video game untuk memastikannya sesuai untuk usia anak.
Menggambar dan Mewarnai
Kita dapat membantu anak melatih keterampilan motorik halusnya dengan menggambar menggunakan spidol, krayon, pensil warna, dan kapur. Gambar tidak perlu sempurna, dan coretan bagus untuk mengembangkan keterampilan motorik halus.
Kerajinan tangan
Kegiatan memotong kertas membangun keterampilan dan kontrol otot. Pola memotong bisa mulai yang sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih kompleks.
Untuk anak-anak yang lebih besar cobalah origami, seni melipat kertas yang menyenangkan. Gunakan kertas kado, atau kertas dekoratif lainnya untuk membuat bentuk origami.
Atau, coba kerajinan ini bersama anak Kita:
Buat kartu ucapan dan kerajinan tatakan
Pelajari Kirigami, seni Cina yang menggunakan pemotongan kertas dekoratif
Buat kepingan salju kertas
Membuat pola atau benda dari tanah liat atau bahan lain yang aman
Masalah Perkembangan Motorik Halus Anak
Ada beberapa tanda bahwa anak mungkin mengalami masalah dengan keterampilan motorik halus seperti sering menjatuhkan barang, kesulitan memegang sendok, serta kesulitan menulis atau menggunakan gunting.
Seiring bertambahnya usia anak, bahkan ketidakmampuan untuk mengikat sepatu dapat mengindikasikan adanya masalah. Untuk menentukan apakah anak Kita memiliki masalah dengan perkembangan keterampilan motorik halus, penting untuk meminta evaluasi kepada dokter jika Kita mencurigai adanya masalah.
Jika anak diidentifikasi memiliki kelemahan motorik halus yang dapat memengaruhi pendidikan mereka, diskusikan masalah tersebut dengan gurunya di sekolah.
Evaluasi oleh Dokter atau ahli terapi fisik dapat menentukan apakah keterampilan motorik halus mereka menjadi perhatian dan apakah terapi dapat meningkatkannya.
Dokter atau petugas akan menggunakan penilaian terapis dan data evaluasi lainnya untuk menentukan apakah anak memerlukan terapi reguler pada layanan terkait.
Akhir Kata
Dalam hal pengembangan keterampilan motorik halus, sebagian besar perkembangan anak akan terjadi secara alami saat mereka belajar dan bermain. Tetapi Kita dapat membantu anak-anak Kita meningkatkan keterampilan ini dengan memilih aktivitas, mainan, dan permainan yang mendukung pengembangan keterampilan motorik halus.
Jika Kita mulai melihat beberapa tanda keterlambatan perkembangan atau mencurigai bahwa anak Kita mengalami masalah dalam mempelajari atau menyempurnakan keterampilan motorik halus ini, kondultasikan dengan dokter anak. Diagnosis dan intervensi dini penting untuk memberi anak Kita dukungan yang mereka butuhkan.